Best 51 quotes of Ilham Gunawan on MyQuotes

Ilham Gunawan

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Ada hal yang lebih aku takuti dari kehilanganmu, yaitu saat aku ingat bahwa aku akan kehilanganmu.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    .. adalah kopi, miniatur surga yang terangkum dalam secangkir rasa yang bernyawa.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Aku dan kamu adalah kita; Proses kegiatan penyatuan dua kasih sayang dalam rangka merobohkan perpecahan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Aku ingin mencintaimu, sebesar ketidakmampuanku. Lebih tajam dari sayatan nafsu yang dibatasi budi. Lebih lama dari setianya panas yang menjaga api. aku ingin mencintaimu, sebesar ketidakberdayaanku. Lebih panjang dari pendeknya usia yang dipertemukan mati. Lebih luas dari hamparan langit yang membungkus bumi.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Alasan aku masih sendiri adalah karena aku tidak cukup pandai membuat orang lain jatuh cinta padaku.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Apa yang paling abu, dari rindu yang dibakar masa lalu? Sekali lagi, aku menjadi orang asing bagimu.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Bagaimana bisa melupakan? Sementara, memiliki kesenangan khusus di dalam ingatan, hanya akan membuat kita semakin larut di dalam kenangan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Bangsa merdeka tidak akan menjajah sendiri kemerdekaannya. Negara merdeka tidak akan memperkaya penguasa atas kemelaratan rakyatnya. Mari merdeka dengan menggenggam maknanya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Barangkali, Tuhan menciptakan kopi di bumi ini, agar kita semua tidak sendirian dalam menikmati kepahitan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Benci bukan kontradiktif dari cinta. Domainnya berbeda. Benci adalah submit atas kegagalan menata perasaan. Sementara, kebencian timbul oleh sebab kecemburuan yang tidak mendapatkan tempatnya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Betapa tidak mudahnya memadukan antara demokrasi sebagai proses dengan hasilnya. Pada awalnya, tujuan demokrasi adalah mencari pilihan terbaik di antara yang terburuk: agar suara rakyat menjadi tuan rumah atas kehendaknya sendiri. Asumsinya, suara mayoritas adalah suara terbaik. Karena itu, demokrasi substansial membutuhkan sejumlah syarat; Mulai dari melek politik, sampai kemapanan kebudayaan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Bukan hanya angin sebab daun jatuh ke tanah, namun bisa saja ranting itu sendiri yang terlalu rapuh melepaskan pegangannya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Cara terbaik merayakan kesepian adalah dengan tidak menganggap diri lebih esa dari Tuhan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Cinta hanyalah media transportasi yang mengantarkanmu kepada bagian tubuhmu yang hilang. Selebihnya, biarkan hatimu mendapatkan haknya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Cinta itu mirip permen. Semakin kita merasakan manisnya, maka semakin dekat juga kita dengan kehilangan. Iya, hilang karena habis.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Cinta tumbuh dari perihal mengingat. Semakin kuat, semakin bertambat. Semakin keras, semakin deras. Barangkali, ingatan adalah nyawa mencintai.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Ciri dewasa itu punya komitmen, pandai memegang janji. Misalnya tidak mencari pacar saat (masih) punya pacar.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    .. Dan Indramayu bagiku, bukan sekadar rumah berteduh, lebih dari itu, dia seperti seorang Ibu; Melahirkan kerinduan, merawat kenangan, dia tempat hatiku dibesarkan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi. Berbagi makan dalam kandungannya, berbagi minum dalam pangkuannya. Dari Ibu, aku belajar indahnya berbagi. Berbagi nyawa dalam rahimnya, berbagi surga dalam do'anya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Dari semua macam kopi yang pernah kusesapi, aku paling suka kopi yang ada tanganmu di setiap seduhannya. Kopi yang cangkirnya, tak bercampur dengan penghuni kedua matamu. Apa arti seduhan kopi tanpa sisi yang tak terisi? Sesepi hati perempuan yang penantiannya tak kunjung dilunasi.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Demi kopi yang mencintai pahit atas dirinya, aku rela membunuh malamku meski harus dikutuk kantuk; dan dipenjara insomnia.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Dengan memagut secangkir kopi, aku berlindung dari godaan kesepian yang merasuk.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Diam adalah lingkaran sepasang tangan yang paling dingin.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Duka terbuat dari air mata yang diusir dari kediamannya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Ideologi akan berakhir, jika ia hanya sekadar jargon dan sebatas dimumikan sebagai kesadaran palsu. Kosong sebagai alat kritik pembangunan yang sedang dijalankan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Luka tak akan tua dijajah usia. Ia akan wafat dipegat maaf.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Mana yang lebih pahit; Kopi tanpa cumbuan gula, atau rindu yang dibiarkan gigil tanpa nama?

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Masa lalu tidak akan menjadi guru bagimu, selagi, penyesalanmu tidak pernah kamu didik.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Membalas cinta seseorang itu harus santun, karena cinta sejatinya bukan balas dendam.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Membenci adalah upaya fermentasi. Dengan membenci, kau tidak berarti melenyapkan dia. Kau hanya merubahnya menjadi sosok yang lain.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Orang tua adalah pintu surga bagi anaknya. Seorang anak adalah kunci pembuka surga bagi kedua orang tuanya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Pahlawan adalah manifestasi keadilan dalam panggung semesta.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Percaya adalah do’a terbaik dalam mencintai seseorang.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Percayalah! Perempuanmu lebih suka mendengar kata “Maaf” dari bibir lelakinya, daripada harus disuapi kata “Nanti”.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Rasionalitas politik dan ekonomi, dapat merasionalisasi apa saja, termasuk iman. Ketulusan dan keluguan umat beragama, sangat mudah dikapitalisasi demi kepentingan kalkulasi rasional. Adakah yang lebih memuaskan daripada gila kuasa dan perayaan keserakahan?

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Rindu adalah perkara ruh, bukan perkara jasad. Merindukanmu barangkali omong kosong yang masuk akal. Sedangkan, perpisahan hanyalah perkara mata dan ingatan, sama sekali tak berlaku pada hati dan jiwa.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Rindu adalah rezim yang tak pernah bisa dikudeta.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Seharusnya perjuangan perempuan di dalam memperoleh hak-haknya, tidak lantas untuk diterjemahkan sebagai langkah oposisi perlawanan terhadap kekuasaan. Sebab, merdeka bukanlah jenis kelamin.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Selagi mencintaimu bukan larangan Tuhan, aku akan tetap melakukannya.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Semakin kamu perlahan dalam mencintai dia, maka semakin lambat juga, kamu bisa melupakan dia.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Sementara, bumi semakin sempit dihuni banyak kenangan-kenangan umat manusia, hatiku justru terlalu sempit hanya karena menampung satu nama: Kamu.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Senjata terampuh cewek adalah ngambek. Oke. Cowok, kalah.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Senyumnya wanita adalah salah satu harta paling berharga yang pria miliki.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Seperti kenangan, ia adalah jasad yang mati sebab kepergianmu. Setelah itu, bumi tenggelam. Karena tak lagi sanggup menampung penghuni kedua mataku.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Seseorang bisa membuat bahagia kekasihnya itu bukan prestasi. Tetapi sebuah keharusan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Tak kutemukan jarak paling jauh, melebihi daripada diammu.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Tak peduli bagaimana pun rasa sakit itu akan membekas, percayalah, tidak ada kenangan indah yang benar-benar mati. Ia akan tetap menjalar. Sampai kapan pun.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Tidak ada satu pun hal yang akan berakhir bahagia pada sesuatu yang diawali dengan kebohongan.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Tidak usah kaget dengan penyesalan apa yang sedang kita rasakan sekarang. Karena bagaimana pun juga, dulu kita sendiri yang sudah membuat keputusan itu di awal.

  • By Anonym
    Ilham Gunawan

    Tidak usah repot-repot marah, Jika tiba-tiba, dia yang kaucinta minggat begitu saja. Sebenarnya, mereka yang demikian, hanya minta didoakan. Sama seperti orang mati, yang ‘pergi’ dari dunia ini.