Best 9 quotes of Nailal Fahmi on MyQuotes

Nailal Fahmi

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    1. kembali pada onggokan kota tua, perempuan pada sebuah pertemuan apa itu definisi? tanya mereka lalu kemana perginya pertemuan? kata cinta kapal-kapal finisi membawa berita dari negeri seberang tentang sisifus yang belum juga kelelahan bukan naik ke atap gunung yang ia tuju, tetapi ketabahan menjalani kesia-siaan.

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    aku kembali lagi ke dalam elok puisi mencari pelepasan atau sekedar rindu maukah ikut bersamaku menjadi burung terbang bebas pada lanskap senja maukah ikut bersamaku menjadi kabut pada segenggam gelap subuh maukah ikut bersamaku menjadi embun di daun atau ingin tetap berpilu perih dengan cinta yang kau sembunyikan sendiri Akhirnya, aku kembali lagi ke dalam lorong sunyi puisi mencari pelepasan atau sekedar rindu maukah ikut bersamaku

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    begitu sentimentil menemukan sebuah situs jutaan tahun mengingatkan pada kepurbaan pada zaman dimana tuhan masih mengutus nabinabi kepada percakapan musafiraun di tepi pantai yang paling diam pada sebuah malam yang mengenangnya membuatmu luruh ketika kau ingat kita pernah begitu dekat

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    Di pesantren, gue belajar bahwa keberagamaan adalah sikap. Ia bukan hanya sebatas pikiran, tanpa perbuatan nyata. Bukan sekadar omong kosong tanpa realisasi. Keyakinan harus diterjemahkan ke dalam sebuah aktivitas. Keimanan harus membumi bukan melangit. Menjadi perbuatan-perbuatan baik.

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    Gue nggak menafikan ada hal-hal mistis di sekitar kita, tapi ada air bekas cucian keris yang bisa bikin awet muda, gue sama sekali nggak percaya. Bagi yang percaya, ya silakan aja. Di zaman teknologi serbacanggih ini, kenapa nggak dibuat inovasi aja sih. Maksud gue, supaya nggak berebut, harusnya nyucinya di sungai aja. Terus airnya diproduksi massal, supaya bisa dicampur bahan kosmetik gitu.

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    Malam ini, ia ingin sekali tengadah ke langit gelap penuh bintang di dalam hutan itu. Ia ingin malam ini bulan hanya berbentuk sabit dan tak banyak lolongan hewan agar ia bisa menatap langit sendiri saja sambil menangis dan tak ada satupun orang yang menelponnya. Ia tidak ingin menulis kesedihannya di twitter, mencaci mengamuk menggangu follower-nya di dunia maya. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil tengadah ke langit gelap penuh bintang dalam keheningan hutan malam ini.

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    menulis indah temaram senja di ujung garis pantai ketika burungburung pulang dengan perut kenyang menulis lindap subuh yang jauh dengan selintas garis putih fajar ketika kelelawar malam berhambur untuk tidur atau kau ingin aku menulis keabadian pada sebutir pasir dan surga pada sekuntum bunga liar semua telah kutulis untukmu

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    Sebagai orang tua, saya merasa, setiap pertanyaan anak adalah sebuah “teaching moments”. Itu adalah kesempatan saya untuk mengajarkan atau menjelaskan dengan pandangan yang positif. Walaupun menjelaskan polisi dengan pandangan positif, dengan latar belakang interaksi saya dengan polisi sewaktu membuat SIM, membayar pajak STNK dan sewaktu ditilang, adalah salah satu hal yang agak sulit.

  • By Anonym
    Nailal Fahmi

    Si anak serta merta melempar bongkahan tanah yang digengamnya, kematian menyalak galak diantara sepi, angin dan senja yang bersorak. Ia bangkit kemudian balas memukul meninggalkan luka di pelipis mata si anak. Tendangan telak juga mendarat tepat di perut buncit kematian dan membuatnya terpental berkilo-kilo meter. Terus dan terus. Entah berapa banyak mereka mendaratkan pukulan dan tendangan masing-masing. Entah berapa lama mereka melakukannya. Berjibakujibakuberjibaku. Meninggalkan memar-memar ungu. Sampai tanpa sadar mereka sadar bahwa kematian adalah si anak dan si anak adalah kematian itu sendiri. Keduanya mati.