Best 7 quotes of Toeti Heraty on MyQuotes

Toeti Heraty

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    ... belum lagi kata orang 'tresno jalaraning kulino' kita sayang karena terbiasa, tapi ada lagi pepatah londo Inggris yang mengatakan 'familiarity breeds contempt' jadi keakraban penyebab pelecehan, terjemahannya kurang tepat, memang antar bahasa susah dicari kata padanannya.

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    Calon Arang, nasibmu yang malang demi cinta lalu menghukum seluruh negeri tapi anak sendiri mengkhianati, demi cinta menjadi geram demi cinta dimusnahkan oleh pendeta

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    Itulah yang disebut misogini yang menurut psikoanalisa sangat dalam akarnya: kalau disebut wanita itu makhluk lemah lalu harus dilindungi, itu tidak benar dua-duanya Lemah? Ia lebih bertahan di hari tua dan sebagai balita dilindungi? Lebih tepatnya dieksploitasi yang penting harus dikekang kebebasannya. Jelas lagi dia punya dua kelebihan ialah dapat melahirkan anak, dan setiap saat tidak menunggu ereksi, siap bersenggama itu sangat dicemburui pria lalu apa ulahnya?

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    NOSTALGI = TRANSENDENSI Nostalgi sama dengan transendensi betul, ini permainan kata lagi-lagi kata asing tapi apa sih yang tidak asing tapi itu hanya ilusi kembali pada nostalgi berarti kehilangan yang dulu-dulu dibayangkan hanya tidak mencekam lagi, karena lembut dengan ironi saat kini yang berkilas balik siapa tahu nanti … kini — dulu — nanti, teratasi bukankah itu transendensi?

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    perkara kecil membelenggu wanita dengan tetek bengek yang malah disyukuri olehnya secara serius, dungu, dan syahdu

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    riwayat Calon Arang, dikisahkan kini sebagai perempuan korban patriarki, mungkin memang ada peristiwa nyata di Kerajaan Erlangga abad kesebelasan, lalu mengalami berbagai distorsi kemudian mengalami Bali-nisasi. Sementara persepsi masa kini mendudukkannya tanpa pretensi kebenaran sejarah hanya demi rehabilitasi dan empati dalam rentang waktu dan keabadian: secuil kebenaran dan keadilan.

  • By Anonym
    Toeti Heraty

    ... untuk pria dan perempuan berbeda, kata orang Perancis 'hiduplah perbedaannya' dan satu hal tentang, obyek tentang yang namanya tubuh ini, terkait erat dengan rasa malu, diawali dengan daerah kemaluan yang sejak Adam dan Hawa, karena dosa dan asal lalu ditutupi. Mengapa? Karena seakan-akan punya kehendak sendiri, tapi itu hanya pada pria, adanya ereksi yang tak terkendali, jadi menyalahi kehendak kesadaran, yang menjadi ciri hewan unggulan akhirnya, yang membuat manusia mirip hewan, nafsu tak terkendali. Kemudian semakin berbulu semakin hewani: memang tubuh itu memalukan dan untuk kendala birahi, dipakailah busana yang manfaatnya ganda: menutupi malu, melindungi tubuh, memperindah dan memperelok dengan maksud meningkatkan daya tarik.