Best 21 quotes of Andrea Hirata on MyQuotes

Andrea Hirata

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    From a building right in front of my windows, I can observe the speed of the sunrises and sunsets. The voices of children playing, laughing, yelling, and crying on the playground crawl up to the eighth floor, where I write. Their voices sound so innocent from a distance.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    I am the only one who is not married among my siblings.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    I changed the course of my life, from the rigidity of mathematics and the corporate rhythm to a more bohemian world.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    It took me six novels before I felt confident of my voice as a writer.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    My story is the story of forgotten people and the voice of the voiceless.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    When I was a child, I saw in the news that a person from Belitung had done well in sports in Jakarta, and I just couldn't imagine that it was possible for someone from here to become famous, and it's still very isolated out here.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Writing is taking a risk, and it is actually fighting invisible and invincible enemies. They are over-confidence, stupidity, expectation and narcissism.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Akhirnya, hujan turun, menghantam atap seng. Amiru memejamkan mata, lama, lambat laun dia mendengar sebuah irama, Dia tersenyum. Dia tersenyum karena ingin seperti ayahnya, yakni dapat menjadi senang karena hal-hal yang kecil. Seni menyenangi hal-hal yang biasa saja, begitu istilah ayahnya yang hanya tamat SD itu. Amiru ingin menguasai seni itu sampai tingkat ayahnya telah menguasainya sehingga menjadi orang yang dapat menertawakan kesusahan. Itulah ilmu tertinggi seni menyenangi hal-hal kecil. Itulah sabuk hitamnya.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Apa aku kelihatan seperti orang yang sedang memendam sebuah rahasia? Apakah Ukun dan Tamat tahu rahasia hatiku? Bahwa aku sedang jatuh cinta? Perlukah kukabari mereka bahwa aku sedang jatuh cinta? Kukabari sedikit mungkin, jangan banyak-banyak. tapi jangan ah, aku malu. Oh apakah gerangan yang aku alami ini? Mengapa kebingungan bisa menjadi begitu indah?

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    bapanya tlh melepaskan belut yg licin itu, dan anknya baru shj meloncati nasib, merebut pendidikan!

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Datangkan seribu serdadu untuk membekukku! Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku! Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu! Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu ....

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Di sekitar kita ada kawan yang selalu hadir sebagai pahlawan.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Hukum karma pasti berlaku, Boi," kata Paman dengan serius. "Maka jangan kau nakal dan jahat, ya. Nanti kau kena hukum karma." Aku mengangguk angguk dengan takzim. Kusimpan benar pelajaran itu.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Lintang mit seiner großen Begabung weckte unser Selbstbewusstsein. Er öffnete uns die Augen für die Möglichkeit, etwas anderes zu werden, als wir immer gedacht hatten. Er ermutigte uns, trotz aller Grenzen, auf die wir stießen, etwas aus uns zu machen.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Mereka yang menjual kopi dengan harga lebih dari sepuluh ribu rupiah per gelas - pemuja setan.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Namun, ternyata, jika seseorang hanya memikirkan seseorang, bertahun-tahun, dan dari waktu ke waktu mengenai isi hatinya sendiri dengan cinta hanya untuk orang itu saja, maka saat orang itu pergi, kehilangan menjelma menjadi sakit yang tak tertangguhkan, menggeletar sepanjang waktu. (hlm. 238)

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    orang2 yg menang di hidup tidak selalu kuat, cepat, pintar. pada akhirnya yang menang adalah orang yang percaya pada dirinya sendiri.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Orang-orang itu telah melupakan bahwa belajar tidaklah melulu untuk mengejar dan membuktikan sesuatu, namun belajar itu sendiri, adalah perayaan dan penghargaan pada diri sendiri. (hlm. 197)

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    ..Pamanku yang berjiwa lapang dan merupakan umat Nabi Muhammad yang amat pemurah, menyediakan kopi miskin dalam menu warungnya. Sesekali, secara diam-diam, pamanku menyuruh kami menambahkan gula untuk kopi miskin, karena ia tak sampai hati pada kaum yang papa itu. Namun aneh, pembeli melarat yang telah terbiasa dengan kopi miskin malah tak menyukai hal itu. Pelajaran moral nomor dua puluh dua: kemiskinan susah diberantas karena pelakunya senang menjadi miskin.

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    sang pemimpi

  • By Anonym
    Andrea Hirata

    Sungguh ganjil rasa cemburu, sungguh berbeda rasa sakitnya. Di kepala, rasanya seperti disiram seember air es. Di mulut, rasanya seperti digigit semut rambutan. Di dada, rasanya menggeletar. Cemburu adalah perahu Nabi Nuh yang tergenang di dalam hati yang karam. Lalu, naiklah ke geladak perahu itu, binatang yang berpasang-pasangan yakni perasaan tak berdaya-ingin mengalahkan, rencana-rencana jahat-penyesalan, kesedihan-gengsi, kemarahan-keputusasaan, dan ketidakadilah-mengasihani diri.