Best 13 quotes of Yoza Fitriadi on MyQuotes

Yoza Fitriadi

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Ah, aku bingung bagaimana besok akan menghadapinya. Cukupkah dengan anggukan saja atau dengan sebuah pelukan. Lansung menjawab iya atau memutar-mutar jawaban terlebih dahulu untuk jawaban serupa. Perlukah kata-kata puitis atau cukup dengan percakapan biasa. Cinta ini benar-benar membiusku, Ry. (Goresan Cinta, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Bukan hanya mengajar, tapi juga mendidik. Karena menjadi guru adalah sebuah kehormatan

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Edelweis ini bukan hanya sekedar bunga. Tapi ia memiliki filosofi yang indah. Makna sebuah perjuangan, ketulusan dan ketegaran. Itulah yang membuatnya disebut bunga keabadian,” sahut kakek itu sembari merentangkan tangan menikmati semilir angin yang datang. “Keindahan edelweis bukan saat ia berjejer di dalam vas. Bukan pula saat tersusun rapi dalam buket bunga dengan kain dan pita berwarna cerah. Tapi ia akan amat indah bila tetap di alam bebas, bermekaran di tengah hamparan sabana luas. Indah saat bergoyang diterpa angin pegunungan, memutih laksana salju di tanah lapang,” pungkasnya membiarkan Vidi termangu sendirian. (Tujuh Buket Bunga Keabadian, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Hei. Kalian masih ingat dengan apa yang pernah saya sampaikan saat awal seleksi. Sepakbola adalah kombinasi dari kekompakan pemain, sehebat apapun kalian bermain akan kalah bila tak ada kesinambungan dalam harmonisasi dengan rekan yang lain,” cetus pelatih menyambar dengan cepat. “Ingat. Bukan nama yang tertera di punggung kostum kalian yang penting, tapi logo Bengkulu FC di dada adalah segalanya,” nasihat dari coach Handoyo yang akan selalu kujadikan sebagai teladan. “Kalau kalian berdua masih seperti ini, jangan harap ada tempat bagi kalian untuk starting eleven di pertandingan selanjutnya,” pungkas coach Handoyo sembari meninggalkanku dan Yanusa yang masih tertunduk bersalah. “Impian Itu Milik Universal. Jalan Yang Ditempuhlah Yang Menjadi Pembeda” (Tendangan Dari Pesisir, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Ia memang telah meninggal, namun semangat patriotiknya tak pernah usang. Tak sulit untuk menemukan Kartini di masa kini, banyak tokoh perempuan yang begitu menginspirasi. Pintar, rupawan, sukses, kaya raya, dermawan dan kharismatik banyak dijumpai di khalayak ramai,” ujarku membuka cerita. “Tapi itu terlalu jauh, banyak yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sosok bu Jumiati salah satu diantaranya, guru yang senantiasa berbagi ilmu untuk kita semua. Bidan, artis bahkan mungkin tukang sapu sekolah kita bisa jadi menjadi Kartini masa kini,” pungkasku disambut tepuk tangan bu Jumiati dengan mata sembab. (Kartini Masa Kini, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    I fear the day that technology will surpass our human interaction. The world will have a generation of idiots, Albert Einstein.” Benar kata ilmuwan fisika favoritku itu, teknologi telah melampaui interaksi manusia. (Raib, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Putih itu bukan warna dari air murni. Kita saja yang terkadang salah memaknainya

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Senang berkenalan dengan kalian. Ah, itu memang “ruh” kami di sini. Al-Quran adalah suplemen terbaik untuk bisa terus berkembang. Kata abi, harus sering dibaca dan diamalkan bila ingin mudah dihafal. Terimakasih untuk potret yang amat indah. Tapi maaf, aku dan teman-temanku tak akan pernah meninggalkan bumi para ambiya’ ini sejengkal pun. Adalah tugas kami untuk menjaga Masjidil Aqsha hingga kemenangan itu tiba. Khalid (Korespondensi Tak Berbalas, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Sunset? Lupakan. Karena matahari tak pernah tenggelam. Bumi saja yang sedang berputar.

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Tak perlu menjadi seorang muslim untuk membantu Suriah dan Pelestina. Cukup jadi manusia,” jawab Weigl menirukan presiden Turki yang ia dengar di berita. (Gerbong Kemanusiaan, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Tapi, Bun. Pak Amir di kelas tadi bilang bintang itu hanyalah kumpulan material raksasa berwujud bola gas hidrogen, helium dan partikel debu. Benda mati yang terbentuk milyaran tahun silam. Mana sih yang benar, apa mamaku dulu berbohong?” sanggahku cepat. “Entahlah, Nak. Bunda tak seberuntung dirimu yang bisa mengecap bangku SMA, menjelajahi dunia lewat buku, internet atau apalah namanya. Juga tak mengenal mamamu sebelumnya untuk sekedar tahu apakah ia berkata benar atau dusta. Tapi setidaknya percayalah, rembulan yang benderang dan bintang yang menghiasi malam ini adalah perwujudan cinta dari sang Maha Penyayang untukmu Yenni Mirantika,” tatapan matanya amat meneduhkan.

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Tuan, dengar dulu penjelasan dokter Richard. Euthansia bertujuan untuk membebaskan diri Huup dari penderitaan. Bisa dilakukan dengan menyuntikkan zat-zat tertentu atau secara professional kita hentikan mesin penunjang hidup dan melepas tabung makanan. Sehingga rasa sakit yang dialami pasien sangat minimal,” ujarku memberikan pembelaan atas usul dokter senior tempatku bekerja. (Sebongkah Asa, Dunia Tanpa Huruf R)

  • By Anonym
    Yoza Fitriadi

    Vin, kamu harus ingat satu hal. Apa yang kau lakukan pada orangtuamu hari ini, akan sama dengan yang akan kau dapatkan dari anakmu suatu saat kelak. Janji jangan seperti mereka ya,” pungkas opa Mulyono seusai menceritakan keluarganya. (Rajut Cinta Yang Tak Pernah Usang, Dunia Tanpa Huruf R)