Best 25 quotes of Tere Liye on MyQuotes

Tere Liye

  • By Anonym
    Tere Liye

    Aku melawan kakakku; kakakku dan aku melawan sepupuku; sepupu-sepupuku, saudara-saudaraku melawan orang asing. Pepatah ini adalah simbol kesetiaan. Artinya, keluarga adalah segalanya. Mereka boleh jadi bertengkar dengan saudara sendiri, tidak sependapat dengan sepupu sendiri. Tapi ketika datang orang asing, musuh, mereka akan bersatu padu, melupakan semua perbedaan. Kesetiaan adalah segalanya.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Apakah ada di dunia ini seorang politikus dengan hati mulia dan niat lurus? Apakah masih ada seorang Gandhi? Seorang Nelson Mandela? Yang berteriak tentang moralitas di depan banyak orang,lantas semua orang berdiri rapat di belakangnya, rela mati mendukung semua prinsip itu terwujud? Apakah masih ada?

  • By Anonym
    Tere Liye

    Apalah nama perasaan ini? Dia telah pergi, terpisah ribuan kilometer dariku.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Bagi orang-orang yang sedang menyimpan perasaan, ternyata bukan soal besok kiamat saja yang membuatnya panik, susah hati. Cukup hal kecil seperti jaringan komunikasi terputus, genap sudah untuk membuatnya nelangsa.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Begitulah rumus kehidupan. Dalam perkara shalat ini, terlepas dari apakah seseorang itu pendusta, pembunuh, penjahat, dia tetap harus shalat, kewajiban itu tidak luntur. Maka semoga entah di shalat yang ke-berapa, dia akhirnya benar-benar berubah. Shalat itu berhasil mengubahnya. Mamakmu pasti pernah bilang itu kepadamu.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Besar kecil sebuah perbuatan, tidak semata-mata dilihat dari ukuran kasat mata. Melainkan juga diukur dari hal tidak terlihat.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Bukan melupakan yang jadi masalahnya. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Bukan seberapa lama umat manusia bisa bertahan hidup sebagai ukuran kebahagiaan, tapi seberapa besar kemampuan mereka memeluk erat-erat semua hal menyakitkan yang mereka alami.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Bumi memiliki daya tampung. Jika manusia terus berkembang biak, kita akan punya masalah serius.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Daun yang jatuh take pernah membenci angin

  • By Anonym
    Tere Liye

    Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Enam puluh tahun kami menikah. Dua belas anak. Tentu saja ada banyak pertengkaran. Kadang merajuk diam-diaman satu sama lain. Cemburu. Salah-paham. Tapi kami berhasil melaluinya. Dan inilah puncak perjalanan cinta kami. Aku berjanji padanya saat menikah, besok lusa, kami akan naik haji. Kami memang bukan keluarga kaya dan terpandang. Maka itu, akan kukumpulkan uang, sen demi sen. Tidak peduli berapa puluh tahun, pasti cukup...Pagi ini, kami sudah berada di atas kapal haji. Pendengaranku memang sudah berkurang. Mataku sudah tidak awas lagi. Tapi kami akan naik haji bersama. Menatap Ka'bah bersama. Itu akan kami lakukan sebelum maut menjemput. Bukti cinta kami yang besar.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Hari-hari menyakitkan itu, jangan dilawan Nak! Jangan pernah! Karena kau pasti kalah. Mau semuak apapun kau dengan hari itu, matahari tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apapun kau dengan hari itu, matahari tetap memenuhi janjinya, terbit dan terbit lagi tanpa peduli perasaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat

  • By Anonym
    Tere Liye

    hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat terduduk, untuk kemudian memaksa kita mengambil keputusan. satu-dua keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih banyak menghasilkan penyesalan.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Karena Allah menjanjikan barang siapa yang menutup aib saudaranya, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Itu janji yang hebat sekali. Kalaupun ada saudara kita yang tetap membahasnya, mengungkitnya, kita tidak perlu berkecil hati. Abaikan saja. Dia melakukan itu karena ilmunya dangkal. Doakan saja semoga besok lusa dia paham.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Kau tahu, Nak, sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya. “Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Kita tidak perlu menjelaskan panjang lebar. Itu kehidupan kita. Tidak perlu siapa pun mengakuinya untuk dibilang hebat. Kitalah yang tahu persis setiap perjalanan hidup yang kita lakukan. Karena sebenarnya yang tahu persis kita bahagia atau tidak, tulus atau tidak, hanya kita sendiri. Kita tidak perlu menggapai seluruh catatan hebat menurut versi manusia sedunia. Kita hanya perlu merengkuh rasa damai dalam hati kita sendiri. Kita tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun bahwa kita itu baik. Buat apa? Sama sekali tidak perlu. Jangan merepotkan diri sendiri dengan penilaian orang lain. Karena toh, kalaupun orang lain menganggap kita demikian, pada akhirnya tetapi kita sendiri yang tahu persis apakah kita memang sebaik itu.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Sang waktu tidak pernah kalah. Sebarat apapun beban yang mengganduli kaki, waktu terus berlalu.

  • By Anonym
    Tere Liye

    saudara-saudara kita menjadi tameng api neraka kita , maka berbuat baiklah pada mereka ...sungguh, saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur..

  • By Anonym
    Tere Liye

    Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup, Nak. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Tidak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara buruk, dan sebaliknya tidak ada niat buruk yang berubah baik meski dilakukan dengan cara-cara baik.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Tidak mengapa kalau kau patah hati, tidak mengapa kalau kau kecewa, atau menangis tergugu karena harapan, keinginan memiliki, tapi jangan berlebihan. Jangan merusak diri sendiri. Selalu pahami, cinta yang baik selalu mengajari kau agar menjaga diri. Tidak melanggar batas, tidak melewati kaidah agama. Karena esok lusa, ada orang yang mengaku cinta, tapi dia melakukan begitu banyak maksiat, menginjak-injak semua peraturan dalam agama, menodai cinta itu sendiri.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Tidak semua yang kita inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng.

  • By Anonym
    Tere Liye

    Umat manusia sejatinya sama seperti virus. Mereka berkembang biak cepat menyedot sumber daya hingga habis, kemudian tidak ada lagi yang tersisa. Mereka rakus sekali.